Suatu Renungan….
Karena tidak adanya pengalaman “paradigmatie” atau keteladanan, mengakibatkan kehidupankekeluargaan kocar-kacir (=broken home)
Karena ketiadaan pengalaman pengamalan keagamaan maka kehidupan masyarakat menjadi hancur berkeping-keping. Faktor inilah yang membawa kehidupan masyarakat moderen ini ke arah “kehidupan tanpa arah” – lir kinjeng tanpo soca saparane, ngelangut tanpa ngerasa.
Dan ketiadaan rasa keagamaan, maka kehidupan ini tidak bermakna.
-mr. sorsawo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar