Sabtu, 10 Desember 2011
Senin, 17 Oktober 2011
Kamis, 09 Juni 2011
- Alam semesta adalah guru yang bijak
Tatkala seorang guru sufi besar Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?”
Dia menjawab, “Aku memiliki ribuan guru. Menyebut nama mereka satu-persatu akan memakan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun dan sudah tidak ada waktu lagi untuk menjelaskannya. Tetapi ada tiga orang guru yang akan aku ceritakan kepadamu.
Pertama adalah seorang pencuri. Suatu saat aku tersesat di gurun pasir, dan ketika aku tiba di suatu desa, karena larut malam maka semua tempat telah tutup. Tetapi akhirnya aku menemukan seorang pemuda yang sedang melubangi dinding pada sebuah rumah. Aku bertanya kepadanya dimana aku bisa menginap dan dia berkata “Adalah sulit untuk mencarinya pada larut malam seperti ini, tetapi engkau bisa menginap bersamaku, jika engkau bisa menginap bersama seorang pencuri.”
Sungguh menakjubkan pemuda ini. Aku menetap bersamanya selama satu bulan! Dan setiap malam ia akan berkata kepadaku, “Sekarang aku akan pergi bekerja. Engkau beristirahatlah dan berdoa.” Ketika dia telah kembali aku bertanya “apakah engkau mendapatkan sesuatu?” dia menjawab, “Tidak malam ini. Tetapi besok aku akan mencobanya kembali, jika Tuhan berkehendak.” Dia tidak pernah patah semangat, dia selalu bahagia.
Ketika aku berkhalwat (mengasingkan diri) selama bertahun-tahun dan di akhir waktu tidak terjadi apapun, begitu banyak masa dimana aku begitu putus asa, begitu patah semangat, hingga akhirnya aku berniat untuk menghentikan semua omong kosong ini. Dan tiba-tiba aku teringat akan si pencuri yang selalu berkata pada malam hari. “Jika Tuhan berkehendak, besok akan terjadi.”
Guruku yang kedua adalah seekor anjing. Tatkala aku pergi ke sungai karena haus, seekor anjing mendekatiku dan ia juga kehausan. Pada saat ia melihat ke airnya dan ia melihat ada ajing lainnya disana “bayangannya sendiri”, dan ia pun ketakutan. Anjing itu kemudian menggonggong dan berlari menjauh. Tetapi karena begitu haus ia kembali lagi. Akhirnya, terlepas dari rasa takutnya, ia langsung melompat ke airnya, dan hilanglah bayangannya. Dan pada saat itulah aku menyadari sebuah pesan datang dari Tuhan: ketakutanmu hanyalah bayangan, ceburkan dirimu ke dalamnya dan bayangan rasa takutmu akan hilang.
Guruku yang ketiga adalah seorang anak kecil. Tatkala aku memasuki sebuah kota dan aku melihat seorang anak kecil membawa sebatang liling yang menyala. Dia sedang menuju mesjid untuk meletakkan lilinnya disana.
“Sekedar bercanda”, kataku kepadanya, “Apakah engkau sendiri yang menyalakan lilinnya?” Dia menjawab, “Ya tuan.” Kemudian aku bertanya kembali, “Ada suatu waktu dimana lilinnya belum menyala, lalu ada suatu waktu dimana lilinnya menyala. Bisakah engkau tunjukkan kepadaku darimana datangnya sumber cahaya pada lilinnya?
Anak kecil itu tertawa, lalu menghembuskan lilinnya, dan berkata, “Sekarang tuan telah melihat cahayanya pergi. Kemana ia perginya? Jelaskan kepadaku!”
Egoku remuk, seluruh pengetahuanku remuk. Pada saat itu aku menyadari kebodohanku sendiri. Sejak saat itu aku letakkan seluruh ilmu pengetahuanku.
Adalah benar bahwa aku tidak memiliki guru. Tetapi bukan berarti bahwa aku bukanlah seorang murid, aku menerima semua kehidupan sebagai guruku. Pembelajaranku sebagai seorang murid jauh lebih besar dibandingkan dengan dirimu. Aku mempercayai awan-awan, pohon-pohon. Seperti itulah aku belajar dari kehidupan. Aku tidak memiliki seorang guru karena aku memiliki jutaan guru yang aku pelajari dari berbagai sumber. Menjadi seorang murid adalah sebuah keharusan di jalan sufi. Apa maksud dari menjadi seorang murid? Maksud dari menjadi seorang murid adalah untuk belajar. Bersedia belajar atas apa yang diajarkan oleh kehidupan. Melalui seorang guru engkau akan memulai pembelajaranmu.
Sang guru adalah sebuah kolam dimana engkau bisa belajar bagaimana untuk berenang. Dan tatkala engkau telah mahir berenang, seluruh Samudera adalah milikmu.Diambil dari: http://dikikzr.abatasa.com/post/detail/5997/alam-semesta-adalah-guru-yang-bijak
> LINK-LINK PENTING
4. Untuk download aplikasi-aplikasi gratis, KLIK DI SINI
5. Untuk download Rumah Belajar Kemendiknas, KLIK DI SINI
6. Untuk cek NUPTK KLIK DI SINI
7 Kalau poin 6 TIDAK BISA dapat Cek NUPTK KLIK DI SINI
8. Atau cek NUPTK pilih Link KILIK DI SINI
9. Untuk cek SK MENTERI dapat cek KLIK DI SINI
Selasa, 07 Juni 2011
> KODE ETIK GURU
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,makmur, dan beradap.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Guru indonesia bertanggung jawab mengatarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Bagian Satu
Pengertian, tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Bagian Dua
Sumpah/Janji Guru Indonesia
Pasal 3
(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan pendidikan.
Pasal 4
(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari :
(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 6
(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa :
- Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
- Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.
- Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.
- Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
- Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
- Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.
- Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
(3) Hubungan Guru dengan Masyarakat :
- Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
- Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
- Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
- Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya.
- Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya
- Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
- Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.
- Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.
(4) Hubungan Guru dengan seklolah
- Guru memelihara dan eningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
- Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan.
- Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
- Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
- Guru menghormati rekan sejawat.
- Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat
- Guru menjunung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
- Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.
- Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran
- Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
- Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
- Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
- Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
- Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya
- Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya.
- Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
- Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
(5) Hubungan Guru dengan Profesi :
- Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
- Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan
- Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya
- Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
- Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
- Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya.
- Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya
- Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.
(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :
a. Guru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah :
a) Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-Undang lainnya.
b) Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.
c) Guru berusaha menciptakan, memeliharadan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD1945.
d) Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e) Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian negara.
Bagian Empat
Pelaksanaan , Pelanggaran, dan sanksi
Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kude Etik Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat.
Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus objektif
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-undangan.
Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati,mengamalkan serta menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.
> MENCARI SEKOLAH
TIPS MENCARI SEKOLAH BERKUALITAS
- Berpusat pada Jasmani saja, bukan pada Jasmani dan Rohani (Holistic) kurangnya pemahaman mengenai aspek rohani yang meliputi fungsi-fungsi kerja otak dan psikologi perkembangan anak dll.
- Berpusat pada kepentingan guru bukan murid (yang penting sdh ngajar tak perduli murid mengerti atau tidak) Pertanyaan yang lazim diantara para guru dan kepala sekolah....eh sudah sampai dimana ngajarnya....? wah aku mesti ngebut nich waktunya sudah hampir habis.
- Berpusat pada target materi/kurikulum bukan dinamika kelas (yang penting target selesai, tak perduli kelas pasif, ribut atau murid bolos sekalipun)
- Berpusat pada pemahaman fungsi otak yang terbatas (IQ) bukan pada Multiple Intelligence (Kecerdasan Unik tanpa batas) Pengakuan anak pandai yang sangat terbatas pada kemampuan Eksakta & Verbal. “Jadi wajar bila dalam tiap kelas paling-paling Cuma ada 5 orang saja yang pandai dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
- Berpusat pada kemampuan Naluri Mengajar bukan pada keahlian profesional mengajar berdasarkan pelatihan. (Sebagian besar guru mengajar berdasarkan naluri dan sedikit pengalaman bagaimana mereka dulu di ajar)
- Berpusat pada LOWER ORDER THINKING bukan Highly Order Thinking. (Menghapal soal yang Jawaban sudah ada/dimiliki gurunya)
- Berpusat pada 1 Model TES (Verbal Test Model/Schoolastic Aptitude Test) bukan berdasarkan tes beragam yang disesuaikan dengan jenis bidang dan mata ajar dan keunggulan spesifik anak.
- Berpusat pada hasil akhir (hanya sebagai uji ingatan bukan pada proses perbaikan yang diamati dan dicatat dari waktu kewaktu)
- Berpusat pada proses Imaginatif bukan realitas (anak kita tidak pernah mengerti manfaat ilmu yang diajarkan bagi realitas hidup mereka kelak)
- Guru sebagai sumber kebenaran (sindrom Teko Cangkir bukan korek api dan kayu bakar) bahwa guru hanya sebagai menuang air bukan pembangkin minat belajar anak.
- Berpusat pada ruang dan tempat yang terbatas. (Bayangkan anda duduk disatu ruangan selama berjam-jam, apa lagi kursinya keras) nah itulah yang dialami murid-murid di sekolah kita, duduk dibangku yang keras selama berjam-jam.
- Miskinnya pemberian dukungan belajar/Motivasi dari para guru (guru lebih suka memuji yang sukses dari pada membangkitkan yang gagal serta memuji usaha kebangkitannya, terlepas dari kegagalan demi kegagalan (Sindrom Belajar Sepeda) Dalam belajar sepeda kita bisa baru bisa naik sepeda setelah beberapa kali mengalami kegagalan. Tidak pernah ada anak yang langsung bisa naik sepeda tanpa pernah jatuh.
- Guru sebagai penguji bukan sebagai pembimbing, Guru merasa tidak bertanggung jawab terhadap kegagalan para siswanya dalam ujian yang dibuatnya sendiri. Salah satu sistem pendidikan di perguruan tinggi di AS. menempatkan doses sebagai pendamping, sedangkan yang menentukan kelulusan adalah pihak luar sekolah yang juga merupakan user dari si siswa. Kegagalan siswa dalam ujian sekaligus menunjukkan kegagalan dosen dalam mengajar.
- Berpusat pada Tradisi bukan Kreatifitas (HOT SPOT – Hot Spot adalah kurikulum dinamis dan pembahasan masalah yang tidak didasarkan pada buku wajib, malainkan dibahas dan dikembangkan dari kasus-kasus yang sedang terjadi disekitar kehidupan anak-anak), Sementara Tradisi Kurikulum adalah statis, selalu sama yang diajarkan dan sering kali tidak relevan dengan perubahan zaman yang dialami siswanya sekarang, sehingga pendidikan dari waktu-kewaktu tidak mengalami kemajuan. Ingat waktu kita masih kecil bagaimana kita diajari menggambar..... apa yang yang kita gambar.....? Pemandangan dengan dua buah gunung, jalan ditengahnya, pohon dipinggir jalan.....? nah itulah salah satu contoh metode “Tradisi” dalam mengajar.
- Sekolah Lebih tepat disebut sebagai Lembaga Pengajaran bukan Lembaga Pendidikan, (Mengajar adalah membuat tidak tahu menjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa sedangkan Mendidik adalah membuat anak tidak mau menjadi mau.) Sasaran mengajar adalah Ilmu sedangkan sasaran mendidik adalah moral dan karakter. Oleh karena wajar jika banyak anak didik disekolah yang justru memiliki karakter sama seperti orang yang tidak terdidik.
- Memiliki Konsep Sekolah yang jelas dan tepat.
Konsep sekolah sangat penting, karena konsep ibarat sebuah “resep” dalam pembuatan kue, Hanya konsep yang tepat sajalah yang akan menghasilkan kue-kue yang berkualitas. Oleh karena itu jenis kue yang sama sering kali memiliki rasa yang berbeda-beda. Hanya kue dengan resep yang tepatlah yang dapat menghasilkan rasa yang lezat dan disukai. - Pemahaman yang mendalam akan konsep sekolah
Seluruh Jajaran mulai dari pimpinan, guru, administrasi secara keseluruhan mengetahui dan memahami Konsep Dasarnya yang dimiliki oleh sekolahnya, dan menerapkan konsep tersebut kepada siswa dalam proses belajar dan mengajar. - Program Pengembangan SDM yang kontinu
Guru-guru yang secara terus-menerus mendapat pelatihan dan program pengembangan yang berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan keahliannya. - Melibatkan Orang tua dan anak secara aktif.
Proses ini akan sangat membantu kedua belah pihak untuk dapat menjamin tersolusikannya setiap permasalahan anak. Karena anak pada dasarnya merupakan produk orang tua dan sekolahnya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan pelatihan pendidikan bagi orang tua, Voluntary Parent, Pemecahan Problem Prilaku Bersama, Kunjungan ke Objek Pembelajaran Luar Sekolah. - Dasar Rekrutmen Guru-guru yang tepat.
Pemilihan guru dan para pendidik harus lebih mengutamakan pada Kecintaan kepada anak serta bidang pendidikan bukan pada Gelar-gelar akademik semata, karena banyak sekali guru yang bergelar tinggi tapi justru tidak mencintai bidangnya. - Guru yang memahami psikologi perkembangan anak
Para gurunya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai psikologi anak dan pendidikan. (Psikologi Perkembangan, Gaya Belajar, Komunikasi). Dia bisa menjelasakan tidak hanya apa yang diberikan dalam proses pembelajaran akan tetapi juga mengapa dan untuk apa hal itu diberikan pada anak. - Para guru yang menguasai teknik-teknik pengajaran dan pendidikan.
Guru harus menempatkan posisinya sebagai sahabat bagi siswa bukan sebagai instruktur; sehingga siswa merasa belajar dengan sahabatnya bukan dengan instrukturnya. - Sistem dan Pola Pembelajaran yang mengacu pada proses perkembangan kemampuan secara berkala, bukan pada ujian akhir.
Penilaian hasil sebuah pembelajaran adalah proses peningkatan dari waktu-kewaktu kemampuan siswa, mulai dari tidak bisa menjadi bisa dan mahir bukan hanya berbasiskan tes/ujian di akhir masa pembelajaran saja. Sistem ini disebut sebagai “Portfolio Management” - Sistem Pendidikan dan Pengajaran yang memberdayakan kemampuan uggul “unik” setiap anak. Tidak memberlakukan sistem ranking dan rata-rata kelas, akan melainkan menggunakan sistem yang mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing individu dengan berfokus pada keunggulannya. Sehingga anak paham akan potensi keunggulan dirinya masing-masing.
- Tidak menggunakan kelas sebagai satu-satunya tempat belajar.
Setiap tempat adalah tempat belajar yang baik dan sempurna bagi siswa, sementara kelas adalah hanya salah satunya. - Tidak menggunakan papan tulis dan buku sebagai satu-satunya media belajar.
Media belajar yang baik adalah dengan membuat alat pembelajaran sendiri dari lingkungannya dengan mengandalkan ide-ide kreatif dari guru dan siswa. Buku dan papan tulis hanyalah alat bantu untuk memvisualisasikan apa yang diinginkan oleh guru pada siswanya. - Materi yang seimbang antara akademik dan life skill.
Diluar sekolah anak akan menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan nyata bagi dirinya saat ini dan kelak setelah dewasa. Oleh karena itu pembelajaran kehidupan dan bagaimana untuk dapat hidup dimasyarakat jauh lebih utama untuk dikuasai oleh para siswa. Bukan hanya mengagung-agungkan nilai EBTA, Sumatif Tes atau IPK, yang nyata-nyata kontribusinya tidak besar bagi sukses kehidupan anak kelak. - Mau menerima masukkan dari luar untuk proses pengembangan sistem pembelajaran.
Jelas bahwa sekolah bukanlah institusi yang paling sempurna dalam mendidik dan mengembangkan kemampuan siswa, oleh karenanya sekolah sangat memerlukan berbagai masukan yang tepat dari berbagai pihak untuk dapat mendidik lebih baik. - Anak antusias, kreatif, kritis dan senang sekali bersekolah dan diajak bicara tentang sekolahnya. Ini merupakah alat ukur yang paling mudah bagi orang tua yang ingin mengetahui apakah sekolah yang dipilihnya cocok untuk anaknya.
- Anak kita akan menjadi lebih baik dalam waktu 3 s/d 6 bulan.
Sistem pendidikan yang baik tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk mengembangkan anak didiknya, baik yang berhubungan dengan kemampuan krititis ataupun prilaku terpuji dari anak kita. Perubahan itu seharusnya akan mulai terlihat dan dirasakan oleh orang tua pada semester-semester awal dan terus berlangsung sepanjang periode pembelajaran.
Jumat, 03 Juni 2011
> PENGUMUMAN KELULUSAN SMP 2011
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-001-8 | BELLA INTAN WAHYUNI | 7.90 | LULUS |
2 | 24-011-002-7 | BOYKE SAPUTRA | 6.80 | LULUS |
3 | 24-011-003-6 | DEDI PRASETYO | 6.80 | LULUS |
4 | 24-011-004-5 | DIAN LESTARI | 7.40 | LULUS |
5 | 24-011-005-4 | DIAN SANTOSO | 7.70 | LULUS |
6 | 24-011-006-3 | DIMAS ANUGRAH PUTRA | 7.00 | LULUS |
7 | 24-011-007-2 | DYAH AYU RETNO P | 7.60 | LULUS |
8 | 24-011-008-9 | ELY MEGAWATI | 7.40 | LULUS |
9 | 24-011-009-8 | FERY ANDI NUGGROHO | 5.80 | LULUS |
10 | 24-011-010-7 | FIKA FITRIANA | 6.60 | LULUS |
11 | 24-011-011-6 | FITRIA NOVITASARI | 8.00 | LULUS |
12 | 24-011-012-5 | GANES TRI AYU | 6.10 | LULUS |
13 | 24-011-013-4 | HABIB HUZAIN JAZULI | 7.10 | LULUS |
14 | 24-011-014-3 | HARIANTO | 7.60 | LULUS |
15 | 24-011-015-2 | HARTI EKO WATI | 6.50 | LULUS |
16 | 24-011-016-9 | KIKI MAHA NIKA | 6.20 | LULUS |
17 | 24-011-017-8 | LUCKY DEWI ANDRI Y | 6.90 | LULUS |
18 | 24-011-018-7 | MIRA KURNIA SARI | 6.40 | LULUS |
19 | 24-011-019-6 | MOH SYAIFUL MUNIR | 6.00 | LULUS |
20 | 24-011-020-5 | M SYAIFUL NIZAR | 7.30 | LULUS |
21 | 24-011-021-4 | NDARU ASMARA JATI | 6.90 | LULUS |
22 | 24-011-022-3 | NORMA EKA ARDIYANTI | 7.40 | LULUS |
23 | 24-011-023-2 | NOVI TRI LESTARI | 6.70 | LULUS |
24 | 24-011-024-9 | RAFITA AGUSTIANA | 5.80 | LULUS |
25 | 24-011-025-8 | RISKA DWI PRIANTI | 6.70 | LULUS |
26 | 24-011-026-7 | RISTIANA NUNUN INDAH | 5.50 | LULUS |
27 | 24-011-027-6 | SHOFIANA SARI | 6.00 | LULUS |
28 | 24-011-028-5 | SILVIA YUNIK R | 7.00 | LULUS |
29 | 24-011-029-4 | SLAMET EFENDI | 5.80 | LULUS |
30 | 24-011-030-3 | SUGENG CAHYONO | 7.70 | LULUS |
31 | 24-011-031-2 | WAHYU KAFI ROHMATIN | 6.70 | LULUS |
32 | 24-011-032-9 | YOGO DWI SAPUTRO | 5.90 | LULUS |
33 | 24-011-033-8 | YOSI AMELIA BURHAN | 6.20 | LULUS |
34 | 24-011-034-7 | BAGUS ADITYA | 7.20 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-035-6 | AHMAD ROY FALAH M | 6.40 | LULUS |
2 | 24-011-036-5 | ALBET AGUS DIANTO | 6.10 | LULUS |
3 | 24-011-037-4 | ANGGUN VIVIRUBIYANTI | 6.20 | LULUS |
4 | 24-011-038-3 | ARIF WIJAYANTO | 6.00 | LULUS |
5 | 24-011-039-2 | BERKAH RIVALDI K | 6.60 | LULUS |
6 | 24-011-040-9 | BUDI WIYONO | 6.10 | LULUS |
7 | 24-011-041-8 | DIDIT ADE SURYA | 6.80 | LULUS |
8 | 24-011-042-7 | DIKKY DWI PRASETYA | 5.80 | LULUS |
9 | 24-011-043-6 | DWI ARI LUFITA SARI | 5.70 | LULUS |
10 | 24-011-044-5 | EDY NURKOLIS | 6.00 | LULUS |
11 | 24-011-045-4 | EGI FAJAR WAHYUDI | 5.80 | LULUS |
12 | 24-011-046-3 | EKA PUTRI DAMAYANTI | 5.60 | LULUS |
13 | 24-011-047-2 | ELLA FEBRIYANTI | 8.00 | LULUS |
14 | 24-011-048-9 | ERNAWATI | 5.90 | LULUS |
15 | 24-011-049-8 | EVITA RATNA SARI | 6.30 | LULUS |
16 | 24-011-050-7 | HENDRY SETIAWAN | 6.20 | LULUS |
17 | 24-011-051-6 | IDA FERA WIDIAWATI | 6.80 | LULUS |
18 | 24-011-052-5 | KHOIRI ANWAR | 6.10 | LULUS |
19 | 24-011-053-4 | MEKI NARENTA | 6.20 | LULUS |
20 | 24-011-054-3 | MIFTACHUL ROHMAN | 6.40 | LULUS |
21 | 24-011-055-2 | M FARKHAN MUBAROQ | 5.90 | LULUS |
22 | 24-011-056-9 | MOHAMMAD YUSUP S H | 6.10 | LULUS |
23 | 24-011-057-8 | NINA AGUSTINA P D | 5.80 | LULUS |
24 | 24-011-058-7 | NITA ULANDARI | 7.30 | LULUS |
25 | 24-011-059-6 | NONIK BUDYASTUTI | 5.50 | LULUS |
26 | 24-011-060-5 | NOVITA SARI | 5.50 | LULUS |
27 | 24-011-061-4 | PUJIANTO | 7.30 | LULUS |
28 | 24-011-062-3 | RISKA KRISTIANINGSIH | 6.40 | LULUS |
29 | 24-011-063-2 | SIDYA EKA SETYAPUTRA | 6.30 | LULUS |
30 | 24-011-064-9 | SITI NUR ACHATIAH | 6.50 | LULUS |
31 | 24-011-065-8 | SULIS SETIA NINGSIH | 7.80 | LULUS |
32 | 24-011-066-7 | SYAIFUDIN ZUHRI | 6.40 | LULUS |
33 | 24-011-067-6 | TRI WULANDARI | 7.00 | LULUS |
34 | 24-011-068-5 | UMI FAIDA | 7.40 | LULUS |
35 | 24-011-069-4 | WEWIN EKO KRISWONO | 6.70 | LULUS |
36 | 24-011-070-3 | YENI SETIANA | 6.50 | LULUS |
37 | 24-011-071-2 | YUNIE KURNIA SARI | 6.60 | LULUS |
38 | 24-011-072-9 | ZAKA PUTRA BASTIAN | 6.60 | LULUS |
39 | 24-011-073-8 | BAGAS ENGGAR ADINATA | 6.80 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-074-7 | AGUS IKA CAHYONO | 6.80 | LULUS |
2 | 24-011-075-6 | ANISA AYU SYAFITRI | 7.00 | LULUS |
3 | 24-011-076-5 | ARIK YUSUF EKO S | 6.60 | LULUS |
4 | 24-011-077-4 | AYU ROSSYITA A | 7.70 | LULUS |
5 | 24-011-078-3 | AYU WAHYUNI | 6.20 | LULUS |
6 | 24-011-079-2 | AZIS NUR CAHYONO | 6.50 | LULUS |
7 | 24-011-080-9 | DWI AJENG NALA RATIH | 6.50 | LULUS |
8 | 24-011-081-8 | EKA PUTRI MALINDA | 6.60 | LULUS |
9 | 24-011-082-7 | EKY YUSANTARI | 5.70 | LULUS |
10 | 24-011-083-6 | ERIK PRANATA | 5.60 | LULUS |
11 | 24-011-084-5 | EVIN NUR AKHMAD | 6.30 | LULUS |
12 | 24-011-085-4 | FEBRI WAHYU NUGROHO | 6.20 | LULUS |
13 | 24-011-086-3 | FITRIA NUR CAHYANTI | 5.80 | LULUS |
14 | 24-011-087-2 | GUGUS RAGIL S P | 6.40 | LULUS |
15 | 24-011-088-9 | HALIMATU SADIAH | 6.80 | LULUS |
16 | 24-011-089-8 | IKA KHOIROTUN N | 5.80 | LULUS |
17 | 24-011-090-7 | ISWATI | 7.90 | LULUS |
18 | 24-011-091-6 | JARWATI | 6.80 | LULUS |
19 | 24-011-092-5 | KHOZIN | 5.30 | TIDAK LULUS |
20 | 24-011-093-4 | LINA ERFIANA | 5.80 | LULUS |
21 | 24-011-094-3 | LISA KRISTIANA | 6.60 | LULUS |
22 | 24-011-095-2 | MIF TAKHUL JANNAH | 6.40 | LULUS |
23 | 24-011-096-9 | MOH IRFAN FAUZI | 6.50 | LULUS |
24 | 24-011-097-8 | MOH RIZAL ARIFUDIN | 6.30 | LULUS |
25 | 24-011-098-7 | MUHAMMAD ABDAUN NIAM | 6.50 | LULUS |
26 | 24-011-099-6 | NAYA KRISDAYANTI | 6.80 | LULUS |
27 | 24-011-100-5 | NOVA WINDIANA | 6.50 | LULUS |
28 | 24-011-101-4 | PUTRI AGUSTINA | 6.60 | LULUS |
29 | 24-011-102-3 | RAHMANIAR KHABIBI | 6.50 | LULUS |
30 | 24-011-103-2 | RIDA ANDRIANI | 7.20 | LULUS |
31 | 24-011-104-9 | RIKI DWI SAPUTRA | 5.60 | LULUS |
32 | 24-011-105-8 | RISA WULANDARI | 6.70 | LULUS |
33 | 24-011-106-7 | SANDI FIRMANSYAH | 6.40 | LULUS |
34 | 24-011-107-6 | SARIFUDIN | 7.70 | LULUS |
35 | 24-011-108-5 | SRI DEWI SETA RINI | 6.20 | LULUS |
36 | 24-011-109-4 | YAYUK MAYA ANJARSARI | 6.50 | LULUS |
37 | 24-011-110-3 | YUDA ANDRIO | 6.50 | LULUS |
38 | 24-011-111-2 | YULI ASTUTI | 8.60 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-112-9 | ADAM YOGATAMA | 6.80 | LULUS |
2 | 24-011-113-8 | AHMAD NUROVIK | 6.80 | LULUS |
3 | 24-011-114-7 | AKHIRIA NINGSIH | 6.90 | LULUS |
4 | 24-011-115-6 | ANGGODO ALAN P | 6.40 | LULUS |
5 | 24-011-116-5 | ARDIANTO JOHAN RIFAI | 6.30 | LULUS |
6 | 24-011-117-4 | ARIS MUNANDAR | 7.30 | LULUS |
7 | 24-011-118-3 | BAYU SETIAWAN | 6.20 | LULUS |
8 | 24-011-119-2 | BEKTI HENDRA S | 6.60 | LULUS |
9 | 24-011-120-9 | BRIYAN PRIA APRISTA | 6.60 | LULUS |
10 | 24-011-121-8 | CAHYANI PURNAMAWATI | 7.20 | LULUS |
11 | 24-011-122-7 | DETA KRISTIN ADELIA | 7.10 | LULUS |
12 | 24-011-123-6 | DEVID TRIO SAPUTRO | 7.00 | LULUS |
13 | 24-011-124-5 | EMA AGUSTIANA | 7.60 | LULUS |
14 | 24-011-125-4 | ENI ISPURWANTI | 6.80 | LULUS |
15 | 24-011-126-3 | HANA SEPTIANI | 7.60 | LULUS |
16 | 24-011-127-2 | HENIS SATRIYAWAN | 7.10 | LULUS |
17 | 24-011-128-9 | INO PERMATAHATI | 6.60 | LULUS |
18 | 24-011-129-8 | ISTIKOMAH | 7.00 | LULUS |
19 | 24-011-130-7 | MIA SASTIKA RANI | 8.20 | LULUS |
20 | 24-011-131-6 | MIFTAQUL ANAM | 6.40 | LULUS |
21 | 24-011-132-5 | MUIS MUSTAQIM | 6.60 | LULUS |
22 | 24-011-133-4 | PUNGKY DEWI NOVISARI | 7.30 | LULUS |
23 | 24-011-134-3 | RAHMAD DWI PUTRA S | 6.60 | LULUS |
24 | 24-011-135-2 | RENDY PRAWOTO | 6.40 | LULUS |
25 | 24-011-136-9 | RETNO ENDAH SAYEKTI | 8.20 | LULUS |
26 | 24-011-137-8 | RUDI WIJATMIKA | 7.40 | LULUS |
27 | 24-011-138-7 | SHARA SEPTIANI | 8.40 | LULUS |
28 | 24-011-139-6 | SESI NUGRAHA | 8.30 | LULUS |
29 | 24-011-140-5 | SILVIA P S | 7.10 | LULUS |
30 | 24-011-141-4 | SITI ROHMATEN | 6.00 | LULUS |
31 | 24-011-142-3 | SUANIS YUSMINARSIH | 6.00 | LULUS |
32 | 24-011-143-2 | TRIA ANDANI | 6.80 | LULUS |
33 | 24-011-144-9 | VIKA MONITA SARI | 6.80 | LULUS |
34 | 24-011-145-8 | YUDA RIYANTO | 6.30 | LULUS |
35 | 24-011-146-7 | IMELDAPUTRILAATANSA | 6.50 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-147-6 | AGUSTIN LUTFIANA | 5.80 | LULUS |
2 | 24-011-148-5 | AHMAD MUBAROK | 6.60 | LULUS |
3 | 24-011-149-4 | ANA ROSITA | 6.00 | LULUS |
4 | 24-011-150-3 | ANGGA PRAMONO DARMO | 6.30 | LULUS |
5 | 24-011-151-2 | ARIFIN | 6.30 | LULUS |
6 | 24-011-152-9 | AYU DWI ASTUTIK | 7.20 | LULUS |
7 | 24-011-153-8 | DANANG FAJAR KUNCORO | 6.70 | LULUS |
8 | 24-011-154-7 | DESI ERNAWATI | 6.20 | LULUS |
9 | 24-011-155-6 | EKA WAHYUNINGSIH | 6.20 | LULUS |
10 | 24-011-156-5 | EMA EKA LESTARI | 6.80 | LULUS |
11 | 24-011-157-4 | ERIS SINTIA P A | 6.80 | LULUS |
12 | 24-011-158-3 | HARTINI | 5.90 | LULUS |
13 | 24-011-159-2 | IMAMSAFII | 6.40 | LULUS |
14 | 24-011-160-9 | LUTFI AGUSTINA | 6.50 | LULUS |
15 | 24-011-161-8 | MAULIDATULROHMAH | 6.90 | LULUS |
16 | 24-011-162-7 | MERINDA A O | 7.70 | LULUS |
17 | 24-011-163-6 | MOH DEDY CANDRA | 6.50 | LULUS |
18 | 24-011-164-5 | PIPIT TRI ASTUTI | 6.60 | LULUS |
19 | 24-011-165-4 | PRADANAPUTRASANTOSO | 7.00 | LULUS |
20 | 24-011-166-3 | RAHAYU TRI RAHMAWATI | 6.70 | LULUS |
21 | 24-011-167-2 | RATNA ESYA MADYASARI | 7.10 | LULUS |
22 | 24-011-168-9 | RETNO SUMINAR | 6.70 | LULUS |
23 | 24-011-169-8 | RICKY PRASETYO | 6.30 | LULUS |
24 | 24-011-170-7 | ROCHMATUS SAFITRI | 6.70 | LULUS |
25 | 24-011-171-6 | RYAN EKA WARDANA | 6.70 | LULUS |
26 | 24-011-172-5 | SELLYANA MEGAWATI | 7.40 | LULUS |
27 | 24-011-173-4 | SITI AISYAH | 5.50 | LULUS |
28 | 24-011-174-3 | SUGENG WIDODO | 6.10 | LULUS |
29 | 24-011-175-2 | SULASTRI NINGSIH | 6.30 | LULUS |
30 | 24-011-176-9 | SULINDA EKA JAYANTI | 6.60 | LULUS |
31 | 24-011-177-8 | SUWITO | 7.20 | LULUS |
32 | 24-011-178-7 | TITIN LEONITA | 6.80 | LULUS |
33 | 24-011-179-6 | TOMY ANGGA SETIYAWAN | 6.20 | LULUS |
34 | 24-011-180-5 | VAISAL AVANDI | 6.60 | LULUS |
35 | 24-011-181-4 | YOGA AGUSTA SETIAWAN | 6.20 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-182-3 | AGUNG ANTON EKO P | 6.50 | LULUS |
2 | 24-011-183-2 | ANESTRI YUHANA W | 6.90 | LULUS |
3 | 24-011-184-9 | APRILIA DWI UTARI | 6.30 | LULUS |
4 | 24-011-185-8 | ARIFIN | 6.30 | LULUS |
5 | 24-011-186-7 | DADANG TRI PAMUNGKAS | 5.90 | LULUS |
6 | 24-011-187-6 | DESI FATMAWATI | 6.20 | LULUS |
7 | 24-011-188-5 | DWI WULANDARI | 7.20 | LULUS |
8 | 24-011-189-4 | EKA SELVIA CRISTIANA | 6.50 | LULUS |
9 | 24-011-190-3 | FEBRIAN YOGA P | 6.20 | LULUS |
10 | 24-011-191-2 | FITRI ANASARI | 6.00 | LULUS |
11 | 24-011-192-9 | GATOT IRAWAN | 6.70 | LULUS |
12 | 24-011-193-8 | HARNOWO RISTAM R | 6.70 | LULUS |
13 | 24-011-194-7 | HELLEN STEVANI L | 7.00 | LULUS |
14 | 24-011-195-6 | IKA INAYATI | 6.10 | LULUS |
15 | 24-011-196-5 | IKOASHARI | 5.90 | LULUS |
16 | 24-011-197-4 | MARDIANA NOFITASARI | 5.90 | LULUS |
17 | 24-011-198-3 | MEI FINA HANDAYANI | 5.50 | LULUS |
18 | 24-011-199-2 | M ZIDNI NATA PRAJA | 6.00 | LULUS |
19 | 24-011-200-9 | NUR ROCHIM | 6.20 | LULUS |
20 | 24-011-201-8 | OBIN SETYO BUDI | 6.60 | LULUS |
21 | 24-011-202-7 | RATNANINGTYAS | 6.60 | LULUS |
22 | 24-011-203-6 | RENI PRATIWI | 8.10 | LULUS |
23 | 24-011-204-5 | RIFAUDIN | 6.80 | LULUS |
24 | 24-011-205-4 | RISKA MAY HABIBI | 8.90 | LULUS |
25 | 24-011-206-3 | RISKI AGUS PERMANA | 7.30 | LULUS |
26 | 24-011-207-2 | RISKI ANJARWATI | 8.40 | LULUS |
27 | 24-011-208-9 | RYZAL EFENDI | 7.90 | LULUS |
28 | 24-011-209-8 | SEPTIANA SUGIARTI | 6.80 | LULUS |
29 | 24-011-210-7 | SERLLY MAMUAYA | 6.70 | LULUS |
30 | 24-011-211-6 | UJANG HADI SAPUTRA | 7.30 | LULUS |
31 | 24-011-212-5 | VIKY CANDRA S | 7.30 | LULUS |
32 | 24-011-213-4 | WAHYU WAWAN SETIAWAN | 8.30 | LULUS |
33 | 24-011-214-3 | YEFI INDRASWARI | 8.30 | LULUS |
34 | 24-011-215-2 | YENY RIZA OKTAVIA | 7.60 | LULUS |
35 | 24-011-216-9 | YUDIANA TRIO SAPUTRO | 6.40 | LULUS |
No. | Nomor Peserta | Nama Peserta | Nilai Rata-rata | Prediksi Kelulusan |
1 | 24-011-217-8 | ADI SETYO ANDREAN | 7.00 | LULUS |
2 | 24-011-218-7 | ANDIK EKO PRASETYO | 7.70 | LULUS |
3 | 24-011-219-6 | ARINATUL KHOIRIYAH | 8.20 | LULUS |
4 | 24-011-220-5 | BACHRUL ULUM | 7.60 | LULUS |
5 | 24-011-221-4 | BAYU PRIMA IRAWAN | 7.10 | LULUS |
6 | 24-011-222-3 | CATUR ATIM JATMIKO | 7.10 | LULUS |
7 | 24-011-223-2 | DEISY ARI SANDY | 6.50 | LULUS |
8 | 24-011-224-9 | DEWI ARIS WULANDARI | 6.30 | LULUS |
9 | 24-011-225-8 | DIMAS EKO SAPUTRO | 6.50 | LULUS |
10 | 24-011-226-7 | EKO SETIONO | 7.30 | LULUS |
11 | 24-011-227-6 | HANIK FAUZIAH | 7.60 | LULUS |
12 | 24-011-228-5 | INTAN KARTIKA SARI | 7.90 | LULUS |
13 | 24-011-229-4 | IPTAKUL TOMI | 7.00 | LULUS |
14 | 24-011-230-3 | KIKI AMINIA | 6.50 | LULUS |
15 | 24-011-231-2 | LAILATUL FITRIA | 6.80 | LULUS |
16 | 24-011-232-9 | LINAWATI | 7.40 | LULUS |
17 | 24-011-233-8 | LINDA PRASTIKA | 7.40 | LULUS |
18 | 24-011-234-7 | MAIKEL JEKSEN P | 7.30 | LULUS |
19 | 24-011-235-6 | MOHAMATAFANDI | 6.40 | LULUS |
20 | 24-011-236-5 | M MIFTAKHUL LUTFI | 7.00 | LULUS |
21 | 24-011-237-4 | MOHAMAD ILHAM ALDILA | 6.20 | LULUS |
22 | 24-011-238-3 | MUHAMAD ARIFIN | 7.50 | LULUS |
23 | 23-011-239-2 | MUCHLAS CHOIRONI | 6.10 | LULUS |
24 | 24-011-240-9 | NANANG DYAN PERMANA | 7.00 | LULUS |
25 | 24-011-241-8 | NANANGWIDIYANTO | 6.20 | LULUS |
26 | 24-011-242-7 | NUNUNGSETIAWATI | 6.70 | LULUS |
27 | 24-011-243-6 | NUR AZIZAH | 6.80 | LULUS |
28 | 24-011-244-5 | RIFAI BAYU PRAYOGI | 7.00 | LULUS |
29 | 24-011-245-4 | RIKA SEPTIANI | 7.60 | LULUS |
30 | 24-011-246-3 | RISA WAHZUNI | 7.90 | LULUS |
31 | 24-011-247-2 | RISKA NAUFALISTIA | 7.60 | LULUS |
32 | 24-011-248-9 | RIZKY FERINASARI | 6.20 | LULUS |
33 | 24-011-249-8 | SRI WAHYUNINGSIH | 7.00 | LULUS |
34 | 24-011-250-7 | TRIWAHYUNI | 6.50 | LULUS |
35 | 24-011-251-6 | ULFA ETIKA SARI | 6.70 | LULUS |
36 | 24-011-252-5 | ZUNI WULANDARI | 6.60 | LULUS |
37 | 24-011-253-4 | DANAN SUJAYA | 7.00 | LULUS |
Selamat dan Bersyukurlah bagi yang LULUS…! | ||||
dan jangan menyerah serta bersabarlah untuk yang belum lulus | ||||
di bawah ini……. | ||||
Terima Kasih….!! |